Manutung Jukut Berau 2024

Seperti tahun2 sebelumnya, dalam rangka memperingati hari jadi Berau dan Tanjung Redeb, Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Perikanan mengadakan pesta warga melalui kegiatan Manutung Jukut yang dilaksanakan pada tanggal 16 September 2024.
Dilihat dari kata yang berasal dari bahasa Banua yang artinya membakar ikan.
Mengusung tema pencegahan stunting menuju generasi emas 2045, panitia menyiapkan ikan segar gratis ke stan2 yang ada. Tetapi banyak juga peserta stan secara swadaya menyiapkan sendiri bahan makanannya. 
Untuk membuat acara lebih baik dan teratur, panitia sengaja mengadakan lomba stan. Karena diikuti oleh banyak peserta, maka dibuat 4 kategori yaitu kelompok stan Instansi/pemda, sekolah/perguruan tinggi, swasta/BUMN/D dan masyarakat umum.
Lokasi kegiatan ini terletak di tepian Sungai Segah yaitu Jalan Jenderal Ahmad Yani. Karena banyaknya peserta, maka lokasi lain yang disediakan adalah jalan2 seputaran pelabuhan seperti Jalan Dr. Sutomo, Antasari, Tendean, Gajah Mada dan sekitarnya. 
Untuk jalanan Ahmad Yani sebagai pusat acara, panitia hanya mengizinkan di sebelah kanan jalan berseberangan dengan pedesterian tepian segah yang ikonik dengan view sungai.
Mulai pagi peserta sudah bersiap menyiapkan stan dan bahan makanan yang akan dibakar. Sambil menunggu acara pembukaan, terlihat peserta mulai menyiapkan pembakaran dan mulai mencoba membakar ikan dan jagung.

Setelah itu acara dibuka secara resmi oleh Bupati Hj. Sri Juniarsih, M.Pd. yang didampingi oleh para Forkopimda serta beberapa kepala perangkat daerah. Sungai ketua panitia, Plt. Kepala Dinas Perikanan melaporkan progress acara ini. Termasuk peserta yang ikut terlibat. 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Roles: Pemanenan Rotan Berkelanjutan di Teluk Sumbang, Berau

Gambar
Gunawan Wibisono Per tanggal 28 Oktober 2025.  Memulai hari dengan perjalanan panjang sekitar 6 jam dari Tanjung Redeb ke Teluk Sumbang, sebuah kampung terluar dan di timur Kabupaten Berau. Kami mendapatkan undangan untuk menyaksikan penandatanganan kesepakatan bersama antara kelompok Tani Rotan Sejahtera dengan pengusaha dari Cirebon. Mengingat acara dilaksanakan jam 9 an pagi, maka kami berangkat sekitar jam 03.00 wite.  Perjalanan darat diawali dengan kegelapan malam, maklum belum terlihat matahari terbit. Melewati 5 Kecamatan, Sambaliung, Tabalar, Biatan, Talisayan dan Batu Putih. Akhirnya sampai di Kecamatan Biduk-Biduk.  Setelah sekitar 2 jam an perjalanan, kami sampai di Tabalar untuk menunaikan Shalat Subuh di sebuah masjid yang cukup nyaman. Cukup banyak jamaah. Masjid yang cukup bersih dan dipimpin oleh imam yang terdengar suaranya cukup merdu. Setelah ikut wirid sebentar dan ditutup dengan doa, akhirnya kami lanjutkan perjalanan. Saya memang berupa...
Baca selengkapnya

Melihat Kondisi Geosite di Berau Pesisir Selatan

Gambar
Bersama Tim BAPENAS RI, September 2025, kami melihat kondisi beberapa geosite yang berada di pesisir Berau. Istilahnya seperti per assesment. Pertama kami mengunjungi situs budaya yang terkenal di Kabupaten Berau yaitu dua keraton, Sambaliung dan Gunung Tabur. Saat melihat keraton Sambaliung yang berada di pinggir Sungai Kelai, kami takjub. Banyak benda yang bisa mengingatkan sejarah kerajaan ini. Kami disambut dengan pengelola yang ramah. Mereka menceritakan sejarah kerajaan Sambaliung secara detail, khususnya saat dipimpin Raja Alam, sang sultan ternama. Kami juga mendapatkan penjelasan terkait beberapa barang peninggalan sultan dan kerajaan. Ya... sekarang keraton ini menjadi salah satu objek wisata budaya yang jangan sampai ditinggalkan. Istana atau keraton ini masih terjaga dengan baik. Ada pengelola yang secara rutin merawat sehingga keraton ini masih sangat bagus. Setelah dirasa cukup, kami lanjutkan perjalanan ke keraton Kesultanan Gunung Ta...
Baca selengkapnya