Pesan Mengejutkan

Di tahun 2022 lalu, saya dapat pesan whatsapp dari sebuah nomor yang tidak dikenal. Disampaikan terkait rencana haji tahun 2023, dimana saya sudah masuk daftar tunggu. Sebelumnya saya kurang percaya. Karena kita tahu bahwa sekarang banyak betul penipuan dengan berbagai macam modus yang baru. Setelah konfirmasi dengan telepon, ternyata teman lama saya yang ada di Tarakan. Beliau menyampaikan kalau nama saya masuk daftar menjadi calon jamaah haji walaupun masih menunggu daftar haji dari Kemenag RI. Saya sampaikan ke keluarga besar. Alhamdulillah.

Karena sekarang sudah menetap di Berau, maka untuk persiapan manasik agak bingung juga. Komunikasi ke petugas kantor Kemenag Tarakan, kebetulan ada yang dikenal. Dari hasil diskusi, ternyata bisa manasik di Berau. Akhirnya ikut bergabung dengan jamaah Berau setelah menghubungi Kemenag Berau. Alhamdulillah. Jadi saya masuk ke grup whatsapp jamaah Berau dan jamaah Tarakan, he he…

Yang repot adalah masalah administrasi. Ternyata banyak juga yang harus dilengkapi. Seperti pembuatan paspor dan cek kesehatan. Walau banyak yang harus disiapkan, Alhamdulillah dapat kemudahan. Dari tim kesehatan betul-betul memastikan agar proses pemeriksaan kesehatan berjalan lancar. Jadi pemeriksaan di Berau tapi dilaporkan ke Tarakan. He he... lucu juga ya. Apalagi pemeriksaannya 2 kali. Pemeriksaan pertama dilakukan di puskesmas terdekat. Item yang diperiksa seperti biasa, tensi, cek air seni dan pemeriksaaan darah. Alhamdulillah semua item dalam keadaan normal. Pemeriksaan kedua dilakukan di rumah sakit. Ini ada tambahan pemeriksaan kondisi jantung. Saya lupa apa namanya. Alhamdulillah lancar. Para petugas sudah paham terkait pemeriksaan ini, karena memang ada petugas untuk jamaah haji. Jadi tidak terlalu harus mengikuti antrian pasien reguler. Setelah semua pemeriksaan selesai, pihak dinas kesehatan memberikan kartu sehat sebagai syarat untuk keberangkatan haji. Hasil ini saya sampaikan ke Dinas Kesehatan Tarakan dan alhamdulillah semua sudah online. Jadi otomatis data kesehatan saya juga terdata di Kemenag Kaltara.

Saya mengurus paspor di kantor imigrasi Berau. Prosesnya diawali dengan membuat aplikasi online untuk pengurusan paspor, Namanya aplikasi M-Paspor. Ternyata relatif mudah dengan membuat aplikasi untuk registrasi. Jadi kita bisa daftar untuk mengurus paspor sesuai dengan waktu yang diinginkan. Jadi pada saat sudah waktunya, kita bisa ke kantor imigrasi. Syarat dokumen hanya KTP saja. Setelah dicek datanya, langsung diminta untuk foto. Tiga hari kemudian sudah dicetak dan bisa diambil. 

Untuk persiapan keberangkatan, jamaah mengikuti kegiatan manasik. Saya mengikuti manasik yang diprakarsai teman-teman jamaah Berau secara mandiri. Cukup membantu untuk persiapan pemahaman fikih haji, karena diajari terkait proses dan tahapan haji. Kita sudah punya gambaran bagaimana pelaksanaan ibadah haji. Ini sangat membantu jamaah. 
Selama proses manasik, saya juga terus berkomunikasi dengan kemenag Tarakan. Di samping itu, saya masuk grup whatsapp haji Tarakan dan Berau. Lengkap informasinya. Kedua kemenag ini sangat membantu proses ini. Misalnya kedatangan koper. Karena koper berada di Tarakan, maka saya minta bantuan ke saudara untuk dikirim ke Berau via Bulungan. Termasuk masalah paspor. Karena saya masuk jamaah Kaltara, maka paspor saya harus disampaikan ke Kemenag Kaltara langsung tanpa ke kemenag Tarakan. Tentu semua setelah koordinasi. Termasuk proses pembuatan visa. Data biometrik diambil oleh kemenag Berau tapi hasilnya diupdate ke kemenag Tarakan. 

Salah satu yang harus diputuskan adalah apakah berangkat bersama jamaah Tarakan ke embarkasi atau pergi sendiri. Akhirnya kami putuskan via Berau Balikpapan. Sehingga harus mendahului keberangkatan ke Balikpapan dan menunggu jamaah Tarakan untuk kumpul di embarkasi, asrama haji Batakan.. 

Sesampai di embarkasi, kami ditempatkan ke Gedung-gedung penginapan untuk persiapan keberangkatan ke tanah suci. Di embarkasi ini kami dilayani dengan baik oleh petugas embarkasi. Agenda di embarkasi ini, selain seremonial pemberangkatan dari pemerintah, dilakukan juga pemeriksaan akhir kesehatan serta pembagian paspor. Alhamdulillah seluruh jamaah layak untuk berangkat haji. 
Saat di embarkasi inilah saya baru ketemu dengan jamaah Tarakan termasuk anggota regu. Alhamdulillah, walau sehari di embarkasi, saya berusaha mengenali profil anggota regu. Oh iya. Saya dan isteri mausk dalam Kelompok Terbang (kloter) Balikpapan 04 (Kloter BPN 04). Kloter ini terdiri dari jamaah haji Bulungan, Tarakan dan Malinau.

Setelah memastikan semua persiapan lengkap, akhirnya kami siap menuju ke tanah suci... fii amanillah...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Roles: Pemanenan Rotan Berkelanjutan di Teluk Sumbang, Berau

Melihat Kondisi Geosite di Berau Pesisir Selatan